Lebih dari 450 perusahaan yang termasuk dalam daftar Fortune 500 dan perusahaan top di industri masing-masing, serta 85 negara dan organisasi internasional turut berpartisipasi dalam Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2024. Mengusung tema “Layanan Global, Kemakmuran Bersama” (Global Services, Shared Prosperity), ajang yang berlangsung selama lima hari ini dibuka di Beijing pada Kamis (12/9).
Jack Chan, chairman EY China, mengungkapkan bahwa CIFTIS telah mempertemukan perusahaan dari seluruh dunia untuk berbagi peluang yang dibawa oleh keterbukaan dan perkembangan perdagangan jasa di China. Pada saat yang sama, ajang itu juga turut membantu perusahaan-perusahaan membangun lingkaran pertemanan yang luas untuk kerja sama saling menguntungkan.
Pembukaan sektor jasa berkualitas tinggi di China telah memberikan peluang pengembangan dan ruang pasar yang lebih luas bagi perusahaan-perusahaan perdagangan jasa global, ujar Chan.
Jacky Zou, chairman terpilih KPMG China, juga menuturkan pendapat senada. Menurutnya, modernisasi China telah memberikan berbagai peluang baru bagi pertumbuhan global.
Pintu China terbuka semakin lebar, dan KPMG berharap dapat memanfaatkan pameran perdagangan jasa ini dan layanan profesional serta jaringan internasionalnya untuk membantu perusahaan-perusahaan asing berekspansi di pasar China dengan lebih baik, selain juga membantu perusahaan China berkembang menjadi bisnis global, ujar Zou.
Perdagangan jasa di China telah mengalami pertumbuhan stabil dalam beberapa tahun terakhir, dan menjadi mesin pertumbuhan utama untuk perdagangan luar negeri China. Impor dan ekspor jasa negara itu tumbuh 14,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 4,2 triliun yuan (1 yuan = Rp2.164) atau sekitar 590 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.421) pada periode Januari-Juli 2024, menurut data resmi.
China, yang memiliki pasar domestik yang masif, telah memperluas impor layanan berkualitasnya, sehingga memberikan peluang pengembangan baru bagi dunia. Pada saat yang sama, negara itu juga terus mendorong ekspor layanan padat pengetahuan (knowledge-intensive services) guna menawarkan hasil pengembangan berkualitas tingginya kepada dunia, kata Wang Dongtang, seorang pejabat di Kementerian Perdagangan China.
Raksasa produk makanan global Nestle juga berpartisipasi dalam pameran ini untuk kedua kalinya dan membawa lebih dari 10 jenis produk yang terdiri dalam tiga kategori, yakni kopi, air minum, dan asupan nutrisi bayi.
“Sebagai perusahaan makanan dan minuman ternama di dunia dengan sejarah selama 158 tahun, Nestle senantiasa memiliki keyakinan terhadap pasar China,” ujar David Zhang, CEO Nestle Zone Greater China.
Dengan menyediakan produk serta layanan yang lebih inovati, perusahaan itu berharap dapat memanfaatkan pameran perdagangan jasa ini untuk lebih lanjut memperkuat kerja sama dan pertukaran guna memenuhi permintaan konsumen dan klien China dengan lebih baik, imbuh Zhang.
Siemens Healthineers merupakan pendatang baru dalam pameran ini. Perusahaan teknologi medis asal Jerman itu membawa beberapa produk medis terkemuka dunia untuk dipamerkan di CIFTIS tahun ini.
CIFTIS merupakan platform global yang penting untuk pertukaran inovasi dan teknologi medis, yang memberikan peluang besar untuk menjajaki kemitraan, ujar Lena Wang, wakil presiden Siemens Healthineers China.
Medtronic, salah satu perusahaan perangkat medis terbesar di dunia, juga merupakan peserta yang baru pertama kali hadir dalam pameran ini. Perusahaan tersebut membawa lebih dari 60 produk dan solusi ke ajang CIFTIS tahun ini.
Pameran tingkat nasional seperti CIFTIS dan China International Import Expo menawarkan peluang berharga bagi perusahaan-perusahaan multinasional untuk melakukan pertukaran dan kerja sama, ujar Alex Gu, presiden Medtronic Greater China.
Pasar China memiliki potensi yang sangat besar mengingat jumlah penduduknya yang masif, kebutuhan medis yang belum terpenuhi, dan penekanan pemerintah China terhadap kesehatan masyarakat, tambah Gu.
Medtronic selalu optimistis terhadap pasar China dan berharap dapat lebih memperkuat tata letak rantai nilai lokalnya di masa depan, sehingga dapat memberikan layanan medis yang lebih baik bagi para dokter maupun pasien di negara ini, tutur Gu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © Redaksi Nusa 2024