Pendapatan Nvidia Meroket 122%, Token AI malah Ambruk



Pergerakan aset kripto yang terkait dengan artificial intelligence (AI) ambruk dalam 24 jam terakhir. Total kapitalisasi pasar sektor tersebut terpantau terkoreksi 2,3% ke level US$22,78 miliar pada perdagangan hari ini (30/8).

Kondisi itu menarik perhatian, pasalnya salah satu raksasa yang berfokus pada AI, Nvidia, baru saja melaporkan kinerja keuangan yang mentereng. Dalam laporan tersebut, pendapatan perusahaan pada kuartal II/2024 berhasil mencapai US$30 miliar.

Capaian itu naik 122% dari periode yang sama tahun lalu. Tidak hanya itu, laba per saham perusahaan juga melonjak 168% dari tahun lalu menjadi US$0,67. Situasi tersebut menjadi anomali, karena sebelumnya, saat Nvidia berhasil menyalip kinerja Microsoft dan Apple di Juni 2024, beberapa token bertema AI terpantau mengalami reli harga yang signifikan.

Misalnya, Fetch.AI (FET) dan Render (RNDR) masing-masing berhasil mendaki hingga 16,3% dan 10,3% kala itu. Namun, kali ini, beberapa token AI papan atas justru melempem dan betah berada di zona merah.

Baca Juga: Holder Raup Profit dari Token Artificial Superintelligence Alliance (FET), namun Drop 16% Mengintai

Token FET Anjlok 9%

Token FET yang kini menjadi Artificial Superintelligence Alliance—konsorsium dari Fetch.AI, SingularityNET, dan Ocean Protocol—terpantau mengalami koreksi hingga 9,7% dalam 24 jam terakhir ke level US$1,11.

Hal serupa dialami oleh token RNDR, yang memperlihatkan penurunan hingga 7% ke level US$5,25. Pernyataan Chief Executive Officer (CEO) Nvidia, Jensen Huang, yang menyebutkan bahwa permintaan akan chip AI Hopper tetap kuat, sepertinya belum mampu mengangkat sentimen pasar.

Tingginya suku bunga membuat banyak pelaku pasar khawatir bahwa belanja yang akan digelontorkan para raksasa teknologi di industri AI akan mengalami perlambatan. Analis DA Davidson Gil Luria mengatakan, beberapa investor mulai mengantisipasi bahwa kuartal ini akan menjadi periode di mana para rakasasa memberikan sinyal apakah mereka akan menarik kembali investasi AI mereka, lantaran hasil yang belum sesuai harapan.

Namun demikian, analis Reku Fahmi Almuttaqin menekankan bahwa proyek baru yang mengusung inovasi menarik, khususnya terkait infrastruktur teknologi terdesentralisasi, menjadi enabler untuk menciptakan pengalaman baru yang semakin imersif di berbagai sektor dalam ekosistem terdesentralisasi.

“AI berpotensi menjadi katalis yang cukup kuat, sebab teknologi yang ada dapat diintegrasikan ke berbagai aplikasi dan jaringan blockchain, membuatnya memiliki potensi pasar yang luas. Manfaat AI dalam kehidupan sehari-hari seperti integrasinya dengan fitur-fitur populer pada smartphone misalnya, membuat sektor tersebut lebih dekat dan dikenal oleh masyarakat secara umum. Hal itu membuat sektor ini berpotensi mendapatkan perhatian yang besar,” tuturnya dalam keterangan resmi.

Bagaimana pendapat Anda tentang ambruknya kapitalisasi pasar token AI kala pendapatan Nvidia meroket 122%? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hedril News Companny