Harga Ethereum (ETH) diramal bakal mengalami lonjakan yang masif pasca peluncuran ETF ETH spot pekan ini.
Namun, pertanyaan yang lebih besar adalah apakah hype seputar ETF akan mampu membangkitkan lagi minat pada staking ataukah tidak.
ETF Ethereum Spot Berpotensi Bawa Perubahan Besar
Transisi Ethereum dari proof of work (PoW) ke proof of stake (PoS) mendapat sambutan yang sangat bullish di pasar. Terobosan ini memperkenalkan bentuk yield baru bagi holder ETH, sesuatu yang tidak mampu ditawarkan oleh Bitcoin karena merupakan blockchain PoW.
Ditambah, dengan adanya fitur staking ETH, muncul kekuatan tata kelola parsial. Hal ini karena menjadi validator ataupun mendukungnya membuat investor menjadi bagian integral dari chain yang bersangkutan.
Tak ayal, ideologi ini berhasil mendatangkan jutaan staked ETH di chain ini. Namun kemudian, kehadiran restaking sejak Juni 2023 telah mengakibatkan arus keluar yang luar biasa deras dari staked ETH. Bahkan, ini masih berlanjut sejak 24 Mei tahun ini.
Menyusul lampu hijau untuk aplikasi ETF Ethereum spot pada tanggal 23 Mei, para validator kemudian menghentikan aktivitas unstaking mereka. Sejak saat itu pula, jumlah validator, yaitu jumlah alamat unik yang memegang setidaknya 32 ETH, berangsur stabil di kisaran 116.480.
Meskipun demikian, peluncuran ETF spot diprediksi akan mampu menyalakan kembali minat pada staking. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan RedaksiNusa, Chen Arad, Co-founder & CXO Solidus Labs, membahas hal ini:
“Elemen kunci untuk minat institusional pada ETF Ethereum ke depan adalah staking ETH yang dipegang oleh produk ETF, yang saat ini tidak termasuk dalam perubahan aturan dan proposal yang disetujui. Ini bisa membuat ETF ETH menjadi produk yang lebih menarik bagi khalayak yang lebih luas sekaligus membuka pintu untuk arus masuk yang lebih deras dan juga keterlibatan institusional dengan DeFi.
Namun, untuk membuat regulator merasa nyaman dengan staking produk ETH ETF, industri perlu senantiasa mengatasi kekhawatiran mendasar seputar kepatuhan dan risiko keamanan dalam proses pembangunan blok pra-chain.”
Pada gilirannya, ini juga berpotensi memberi efek bullish pada harga Ethereum.
Menakar Prediksi Harga ETH dalam Membidik US$4.000
Harga Ethereum sukses melancarkan rebound dari support retracement Fibonacci 38,2% di US$3.336. Aset kripto generasi kedua ini sekarang bertengger di US$3.474. Selain itu, ada antisipasi bahwa ETH bakal merebut kembali garis Fib 50% di US$3.582.
Harga Ethereum punya peluang untuk mengawali pemulihan besar-besaran jika skenario ini terjadi. Bahkan, harga berpotensi membalik 61,8% dari garis Fib menjadi support. Level ini terletak di US$3.829, yang dapat mengerek harga ETH untuk naik menuju US$4.000 dalam jangka panjang.
Di sisi lain, kegagalan untuk menembus salah satu level resistance utama ini justru akan bermuara pada berkurangnya laju pemulihan. Terlebih, apabila investor ETH memutuskan untuk menjual aset ETH mereka selama periode ini, altcoin ini bisa berakhir di level US$3.336 lagi, sekaligus menggugurkan prediksi bullish yang ada.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Ethereum (ETH) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.