Rambah Pasar Timur Tengah, Taurus Gandeng Zand Bank



Perusahaan infrastruktur kripto asal Swiss, Taurus, berupaya memperluas jejaringnya di wilayah Timur Tengah. Setelah membangun kantor cabangnya di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) tahun lalu, perusahaan kembali melancarkan aksi strategis dengan menggandeng pionir bank digital di sana, Zand Bank.

Melalui kolaborasi ini, Taurus akan menyediakan kebutuhan infrastruktur aset digital Zand Bank, termasuk untuk kustodian, tokenisasi, dan juga konektivitas blockchain. Chief Executive Officer (CEO) Zand Bank, Michael Chan, menjelaskan bahwa kemitraan ini menandai tolok ukur baru untuk layanan aset digital dan era baru di sektor perbankan.

“Inti dari sinergisitas ini adalah penyediaan penyimpanan aset digital tingkat institusi. Zand akan menggunakan Taurus-PROTECT untuk memastikan setiap penyimpanan aset kripto, non-fungible token (NFT), tokenisasi sekuritas, dan aset digital berjalan aman,” jelas Chan.

Menurut Chan, sebagai bank pertama di UEA yang menggunakan aset digital, Zand bermaksud merevolusi dunia keuangan dengan memanfaatkan inovasi, artificial intelligence, blockchain, dan juga solusi yang mampu menjembatani traditional finance (TradFi) dan decentralized finance (DeFi).

Taurus Sempat Gandeng Deutsche Bank

Kolaborasi ini bukanlah yang pertama dilakukan Taurus dengan lembaga keuangan tradisional. Sebelumnya, pada September tahun lalu, Deutsche Bank yang berbasis di Jerman juga sudah mengumumkan kerja sama dengan Taurus untuk menyediakan layanan kustodian aset kripto dan tokenisasi aset bagi nasabah institusi.

Untuk itu, kedua perusahaan sudah melakukan uji tuntas dan seleksi secara menyeluruh guna memastikan keamanan dan operasional produk berjalan dengan lancar.

Co-founder Taurus, Lamine Brahmini, ketika itu mengungkapkan bahwa dirinya berharap dapat mendukung bank untuk merilis lebih banyak lagi aset digital dan layanan lain berbasis distributed ledger technology (DLT).

Masuknya Taurus ke pasar Timur Tengah dipercaya akan mendorong gelombang adopsi yang lebih masif. Apalagi, Uni Emirat Arab yang bakal menjadi basis bisnis Taurus berikutnya merupakan wilayah terdepan dalam hal penggunaan aset kripto di kawasan tersebut.

Data Bitget mengungkapkan, ramahnya sikap pemerintah terhadap kehadiran aset kripto membuat area tersebut menjadi pemimpin dalam hal adopsi kripto.

“Sampai dengan Februari lalu, terdapat sekitar 500.000 trader kripto aktif setiap harinya di Timur Tengah. Jumlah itu sudah mengalami pertumbuhan 166% secara tahunan. Sampai dengan akhir tahun ini, jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 700.000 trader,” ungkap Bitget.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hedril News Companny