Jaringan layer-2 (L2) Ethereum, Scroll, resmi meluncurkan token SCR dalam airdrop yang sangat dinantikan pada 22 Oktober. Namun, ketidakpuasan yang meluas di antara para penerima airdrop, yang mengeluhkan jumlah SCR yang diterima, meningkatkan tekanan jual secara signifikan atas token ini.
Saat ini, SCR diperdagangkan seharga US$1,04 usai drop 19% dalam 24 jam terakhir. Seiring dengan semakin kuatnya sentimen bearish, harga token ini kemungkinan akan terus mengalami penurunan. Berikut alasannya.
Menurut postingan blog dari tim Scroll, airdrop ini mendistribusikan 5,5% dari total pasokan SCR. Atau, sekitar 55 juta dari total 1 miliar token, kepada kontributor awal ekosistem.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 juta SCR dialokasikan untuk peserta on-chain yang telah memperoleh 200 atau lebih Scroll Marks, poin reward platform atas keterlibatan dengan jaringan layer-2 ini. Selain itu, 1% dari total pasokan dibagikan secara merata kepada wallet yang memenuhi syarat. Sementara 0,5% disisihkan sebagai “bonus” bagi pengguna yang memenuhi kriteria tertentu.
Setelah gelaran airdrop, sejumlah pengguna Scroll menyuarakan kekecewaan mereka di X (sebelumnya Twitter) terkait jumlah token yang diterima. Seorang pengguna bernama Joshyy bahkan menyebutnya sebagai “airdrop terburuk sejauh ini”. Ia mengekspresikan rasa kecewa usai “farming Scroll dengan US$60 hanya untuk meraup 973 SCR”.
Pengguna lain menyatakan mereka telah menjual token yang diperoleh lewat airdrop dan memindahkan semua aset mereka dari jaringan.
Holder SCR Jual Token Mereka
Lonjakan tekanan jual sejak debut SCR menyebabkan harganya merosot tajam. Analisis teknikal dari RedaksiNusa pada grafik per jam mengungkap potensi turun yang berkepanjangan.
Sentimen bearish yang terus membayangi altcoin ini semakin tumbuh. Hal ini terbukti dari nilai negatif indikator Bull Bear Power (BBP) yang saat ini berkitar di -0,10.
Indikator BBP sendiri berguna mengukur kekuatan antara pembeli dan penjual di pasar. Ketika nilainya negatif, ini tandanya penjual tengah menguasai pasar, dan tekanan jual kian mendominasi.
Di samping itu, harga SCR diperdagangkan mendekati pita (band) bawah dari indikator Bollinger Band (BB), yang mengukur volatilitas pasar. Diperdagangkannya harga dekat level ini biasanya menandakan bahwa pasar sedang dalam tren turun atau berada di bawah tekanan jual yang signifikan. Pita bawah ini biasanya bertindak sebagai level support, tetapi jika harga terus bergerak di area ini, hal ini mencerminkan momentum bearish yang berlanjut.
Prediksi Harga SCR: Risiko Jatuh ke Level Terendah Baru
Saat ini, SCR diperdagangkan di US$1,04, tepat di atas level support yang terbentuk di US$0,99. Area ini juga mewakili rekor terendah sepanjang masa (all-time low / ATL) sejak peluncurannya. Jika aksi jual besar-besaran di kalangan pelaku pasar terus berlanjut, harga SCR bisa tergelincir lebih rendah dari level ini dalam waktu dekat.
Akan tetapi, jika sentimen pasar berubah dari bearish menjadi bullish serta permintaan atas SCR pulih, harga token ini bisa memulai tren naik dan mencapai level resistance di US$1,55. Jika berhasil menembus level ini, SCR berpotensi melonjak lebih tinggi hingga resistance berikutnya di US$1,72.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Scroll (SCR) ke depan usai anjlok pasca debut? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.