Senat AS Cabut Regulasi Anti Kripto SEC; Veto Biden Mengintai



Dalam sebuah langkah monumental, Senat AS telah sepakat meloloskan H.J. Res 109, sebuah resolusi untuk membatalkan Staff Accounting Bulletin No. 121 (SAB 121) kontroversial milik SEC.

Hasil pemungutan suara Senat dengan suara 60 banding 38 ini mengikuti persetujuan DPR. Hasil ini mencerminkan dukungan bipartisan untuk menentang kebijakan kripto SEC.

Upaya Bipartisan Batalkan SAB 121 SEC

SAB 121, yang diperkenalkan pada Maret 2022, mengharuskan lembaga keuangan untuk mencantumkan aset digital pelanggan di neraca keuangan. Kritikus berpendapat mandat ini menciptakan beban operasional dan finansial yang berat bagi perusahaan yang menangani aset kripto. Alhasil, kebijakan tersebut menuai penolakan lantaran berpotensi membuat aset pelanggan terancam risiko dalam situasi kebangkrutan.

Senator Cynthia Lummis, seorang pendukung pro-kripto yang vokal, menjadi pelopor dalam pengesahan resolusi ini. Selama sidang, ia menekankan bahaya SAB 121. Ia menjelaskan, menempatkan aset pelanggan di neraca keuangan institusi dapat membahayakan aset tersebut selama masa kebangkrutan.

“SAB 121 menempatkan konsumen dalam risiko dengan mengharuskan lembaga yang tercakup untuk memasukkan aset konsumen ke dalam neraca keuangannya. Ini memberi kreditur jalan untuk mengeklaim aset-aset tersebut jika terjadi kebangkrutan. Kita telah melihat bagaimana hal ini berdampak buruk bagi konsumen. Aset mereka dibekukan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun selama proses kebangkrutan berlangsung. Dalam beberapa kasus, mereka kehilangan aset mereka seluruhnya. Sekarang, mereka telah memercayakan aset-aset ini kepada kustodian, namun kustodianlah yang bangkrut, dan aset mereka tetap terancam. Jadi, ini sama sekali tidak melindungi konsumen.”

Cynthia Lummis, Senator AS

Dalam pidatonya, Senator Lummis juga menganjurkan penggunaan wallet mandiri (self-hosted wallet) untuk aset digital. Sikap ini sejalan dengan tantangannya baru-baru ini terhadap pandangan Departemen Kehakiman tentang layanan kripto non-kustodian.

Setelah pemungutan suara, Lummis mengungkapkan kepuasannya di media sosial. Dia menyebut keputusan Senat sebagai kemenangan bagi inovasi keuangan dan sekaligus teguran bagi pendekatan pemerintahan saat ini pada regulasi kripto. Lewat akun X (sebelumnya Twitter) miliknya, Senator Lummis mencuitkan:

“Senat mengesahkan CRA [Congressional Review Act] yang membatalkan SAB 121 adalah kemenangan bagi inovasi keuangan dan teguran tegas atas sikap pemerintahan Biden dan Gary Gensler yang menganiaya kripto. Ini juga menandai pertama kalinya Kongres mengesahkan undang-undang kripto yang berdiri sendiri. Kita baru mulai.”

Komunitas kripto pun turut merayakan keputusan Senat. Michael Saylor, sang pendiri MicroStrategy dan pendukung Bitcoin kenamaan, turut mencurahkan kegembiraannya di X. Dia menekankan dukungan luas untuk Bitcoin.

“Wall Street menginginkan Bitcoin, Dewan Perwakilan Rakyat menginginkan Bitcoin, dan sekarang Senat menginginkan Bitcoin.”

Michael Saylor, Pendiri MicroStrategy

Veto Biden Mengintai

Terlepas dari keberhasilan resolusi ini di Kongres, jumlah suara yang didapat nyatanya belum cukup untuk menjadi veto proof (kebal veto). Terlebih, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk memveto resolusi ini. Pemerintahannya berargumen bahwa membatalkan SAB 121 akan melemahkan kemampuan SEC untuk melindungi investor dan sistem keuangan dari risiko terkait kripto.

Namun, anggota parlemen seperti anggota Kongres Mike Flood, yang turut memprakarsai resolusi ini, terus mendesak sang presiden untuk mempertimbangkannya lagi.

“Presiden harus menandatangani resolusi saya untuk memastikan SEC berbalik arah dan menempatkan Amerika di jalur yang benar untuk mengembangkan masa depan keuangan digital kita.”

Mike Flood, Anggota Kongres AS

Pemerintahan Biden baru-baru ini juga mulai menggencarkan sikap regulasi mereka terhadap industri kripto. Menyikapi hal ini, para pemimpin industri giat mengerahkan segenap dukungan untuk para kandidat politik yang pro-kripto.

Coinbase bahkan telah meluncurkan Komite Aksi Politik (PAC) baru bernama “Stand With Crypto” dalam rangka mendukung kandidat yang ramah kripto secara finansial. Tokoh-tokoh terkemuka seperti Mark Cuban dan Hayden Adams juga sudah memperingatkan bahwa sikap Biden sekarang ini bisa berimbas pada pemilu yang akan datang.

Bagaimana pendapat Anda tentang kemenangan Senat AS atas SEC ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *