Ternyata Ini Alasan Bitfarms Tolak Pinangan Riot Platforms



Perusahaan Bitcoin miner asal Kanada, Bitfarms, akhirnya angkat bicara menyikapi isu penolakan akuisisi dari salah satu kompetitornya, Riot Platforms. Melalui keterangan resminya, perusahaan mengaku sengaja melakukan hal itu lantaran menganggap tawaran dari Riot meremehkan perusahaan dan prospek pertumbuhannya.

Untuk menangkis aksi yang sama terjadi kembali, perusahaan sudah mengadopsi strategi baru yang akan membuat pengambilalihan dari Riot tidak bisa terlaksana. Langkah yang disebut sebagai “poison pill” itu bakal membuat harga kesepakatan menjadi sangat mahal bagi entitas yang mengambil alih.

Berdasarkan laporan Bloomberg, setelah tanggal 20 Juni hingga 10 September mendatang, Bitfarms akan memiliki opsi untuk menerbitkan saham baru kepada pemegang saham sebelumnya, jika terdapat entitas yang berminat mengakuisisi saham lebih dari 15%.

Kondisi itu secara otomatis akan membuat kepemilikan saham acquirer alias pengakuisisi terdilusi. Setiap penambahan saham baru akan langsung menambah jumlah saham yang dimiliki pemegang saham lainnya.

Bagaimana Kisruh Ini Terjadi

Sejatinya, Bitfarms menyambut baik rencana Riot Platforms untuk mengakuisisi perusahaan. Namun, dalam pandangannya, apa yang dilakukan Riot justru berupaya melemahkan integritas Bitfarms sendiri.

Pasalnya, dalam rencana awal saat perusahaan menerima proposal akuisisi Riot, Bitfarms sudah membentuk komite khusus untuk melakukan Proses Peninjauan Alternatif Strategis. Proses ini bertujuan mempertimbangkan kelanjutan rencana bisnis, kombinasi bisnis, transaksi strategis, hingga opsi penjualan perusahaan.

Opsi tersebut terbuka bagi seluruh pihak, namun Riot menolak opsi tersebut. Ketika itu, Riot Platforms masih menggenggam kepemilikan saham sebesar 3,61% di Bitfarms dan terus menambah saham perusahaan yang beredar di publik hingga mencapai 8,01%, menjadikan porsi saham Riot bertambah menjadi 11,62%.

“Upaya yang dilakukan Riot melemahkan integritas perusahaan dan bermaksud menggagalkan kepentingan pihak ketiga,” jelas Bitfarms.

Namun, rencana tersebut masih harus diratifikasi oleh pemegang saham dalam waktu 6 bulan setelah diadopsi. Jika tidak, maka langkah itu terpaksa harus dihentikan.

Untuk dipahami, tawaran yang diajukan Riot kepada Bitfarms dinilai cukup premium. Perusahaan menawarkan harga sebesar US$2,30 per saham biasa yang mewakili total nilai ekuitas sebesar US$950 juta.

Namun, Bitfarms langsung menolak pengajuan tersebut tanpa melakukan dialog substantif dengan Riot.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hedril News Companny