Jakarta (Redaksi Nusa) – Tesla telah menyelesaikan pembangunan pabrik keduanya di Shanghai, China, yang didedikasikan untuk memproduksi baterai penyimpanan energi Megapack, dan memulai uji coba produksi di fasilitas tersebut.
Menurut siaran Car News China pada Selasa (31/12), operasi produksi massal di pabrik tersebut diperkirakan dimulai pada kuartal pertama tahun 2025, kurang dari satu tahun sejak pembangunan pabrik dimulai.
Pabrik besar yang baru berada di dekat pabrik besar kendaraan Tesla yang sudah ada di daerah Lingang.
Upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik penyimpanan energi pertama perusahaan di luar Amerika Serikat itu dilaksanakan pada 23 Mei 2024 dan pembangunannya selesai dalam waktu tujuh bulan.
Pembangunan pabrik tersebut disebut mencetak rekor baru “kecepatan Tesla” di China, karena pabrik pertama Tesla di Shanghai dibangun dalam waktu satu tahun pada tahun 2019.
Pabrik yang disebut Megafactory itu merupakan fasilitas utama kedua Tesla di Shanghai, setelah Gigafactory yang dibangun tahun 2019.
Menurut pemerintah setempat, pabrik besar Tesla yang baru di Shanghai luasnya 200.000 meter persegi dan nilai investasinya sekitar 1,45 miliar yuan atau sekira Rp3,27 triliun.
Baca juga: Pabrik Tesla di Shanghai kirim 947.000 kendaraan pada 2023
Baca juga: Tesla dan CATL diwartakan kerja sama kembangkan baterai mobil listrik
Produk penyimpanan energi stasioner Tesla meliputi Powerwall, Powerpack, dan Megapack.
Pabrik kedua Tesla di China akan memproduksi Megapack untuk pasar domestik dan ekspor.
Pabrik itu dirancang untuk memproduksi 10.000 unit Megapack per tahun, setara dengan kapasitas penyimpanan energi sekitar 40 GWh.
Menurut Tesla, setiap Megapack dapat menyimpan lebih dari 3 MWh energi, cukup untuk mengalirkan energi ke sekitar 3.600 rumah selama satu jam. Megapack akan menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP).
Tesla menandatangani pesanan Megapack pertamanya dengan Shanghai Lingang Economic Development Group.
Pemasok sel baterai Megapack utama Tesla di China adalah CATL, tetapi perusahaan milik Elon Musk itu telah mendiversifikasi rantai pasoknya.
Pada Juni 2024, perusahaan bermitra dengan FinDreams, unit manufaktur baterai BYD, untuk memasok sel baterai Megapack mulai kuartal pertama tahun 2025.
Baca juga: Tesla bermitra dengan unit pembuatan baterai BYD
Baca juga: Wuling resmikan fasilitas produksi baterai di Cikarang
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maryati
Copyright © Redaksi Nusa 2025