Dalam sebulan terakhir, sentimen pasar yang menguat berdampak positif pada Ripple (XRP). Harga altcoin ini telah naik 14%, mendorongnya menembus pola segitiga simetris untuk pertama kalinya sejak 2020.
Aksi breakout ini membuka jalan bagi potensi reli harga hingga 200%. Namun, apakah kondisi pasar mendukung kenaikan ini?
Ripple Ambil Langkah Berani
Berdasarkan analisis BeinCrypto atas pergerakan harga XRP dalam time frame mingguan, XRP telah diperdagangkan dalam pola segitiga simetris sejak Juli 2020. Pola ini mengindikasikan periode fluktuasi harga antara garis tren yang menyempit, membentuk level resistance dan support.
Reli harga yang konsisten dalam 30 hari terakhir akhirnya memicu lonjakan ke atas garis atas pola segitiga ini pada 23 September. Aksi breakout dari resistance ini menunjukkan bahwa daya bullish telah mengalahkan daya bearish, mengisyaratkan potensi reli lebih lanjut.
Terlebih, menanjaknya Open Interest (OI) dalam beberapa hari terakhir makin memperkuat optimisme ini. Saat ini, OI XRP mencapai US$1 miliar, atau naik 102% dalam sebulan terakhir. Ini adalah kali pertama sejak September 2023 OI XRP melampaui angka tersebut.
Adapun lonjakan OI biasanya menjadi indikasi adanya peningkatan aktivitas pasar. Hal ini sangat menjanjikan saat harga naik, karena menunjukkan bahwa reli dapat sokongan dari kepercayaan pasar akan tren naik.
Di samping itu, akumulasi whale XRP yang terus meningkat kian memperkuat sentimen bullish. Holder dengan saldo antara 100 juta hingga 1 miliar XRP terekam menambah kepemilikan mereka sebanyak 680 juta XRP (setara US$435 juta lebih) dalam dua minggu terakhir.
Saat ini, kalangan whale ini memegang total 9,76 miliar XRP, setara dengan 16% dari total pasokan yang beredar.
Prediksi Ungkap Harga XRP Bisa Gapai US$2
Relative Strength Index (RSI) XRP yang terus naik di grafik mingguan menunjukkan bahwa permintaan akan altcoin ini masih tangguh. Sehingga, ini bisa mendorong reli lebih lanjut. Kini, RSI XRP berada di angka 60,32, sinyal dari tekanan beli yang melebihi aktivitas jual.
Selanjutnya, indikator MACD XRP, yang mengidentifikasi perubahan tren harga, turut mendukung potensi retest breakout yang sukses. Saat ini, garis MACD (biru) berada di atas garis sinyal (oranye) dan garis nol. Kondisi semacam ini maknanya ada kekuatan harga dan kemungkinan tren naik yang berlanjut.
Jika tren ini berlanjut, harga XRP berpotensi meroket 203% dan mengukir US$2, yang terakhir kali tercapai pada masa awal pandemi COVID-19 tahun 2020 silam.
Akan tetapi, jika minat pasar melandai, ada kemungkinan retest garis breakout gagal, yang bisa berujung pada anjloknya harga XRP ke bawah support di level US$0,26.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Ripple (XRP) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.