Bitcoin Jadi Aset Tunggal Terbesar yang Dimiliki Investor



Laporan terbaru dari Bybit mengungkapkan, investor masih berpandangan bullish pada Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Dua aset kripto populer ini tetap merajai lanskap kepemilikan kripto di platform. Sementara kepemilikan stablecoin justru menunjukkan proporsi yang memudar dibandingkan akhir tahun lalu.

Jumlah proporsi kepemilikan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) pada Mei 2024 mencapai 61% dari seluruh investasi di Bybit. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jawara aset kripto itu berkontribusi sebesar 26% dari total aset pengguna.

Direstuinya produk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot dan memuncaknya optimisme akan ETF Ethereum spot menjadi salah satu faktor utama dalam positifnya sikap investor, baik institusi maupun ritel pada Bitcoin.

Namun, jika digali lebih dalam, kepemilikan investor institusional atas Bitcoin berada dalam posisi yang meyakinkan, tetapi tidak demikian untuk Ether. Bybit menjelaskan, hal ini merupakan imbas dari kekhawatiran investor terhadap ETF Ethereum spot yang tidak memberikan reward staking.

Trader ritel menunjukkan preferensi pada BTC ketimbang ETH, meskipun ada optimisme baru pada ETF ETH spot. Namun, posisi institusional di BTC dan ETH menjadi lebih terkonsentrasi dibandingkan dengan trader ritel, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 39,4% dan 20,9% pada bulan Mei,” jelas Bybit.

Tren Kepemilikan Stablecoin Susut Jadi 42,8%

Menariknya, jumlah kepemilikan stablecoin di Bybit justru mengalami penurunan. Laporan mengungkapkan pada bulan Desember, kepemilikan atas aset kripto yang dipatok dengan aset nyata, baik itu mata uang fiat maupun aset lainnya, mencapai 50,2%. Namun, pada Mei jumlahnya menurun menjadi 42,8%.

Beralihnya preferensi dari stablecoin ke aset kripto yang lebih mapan seperti Bitcoin menunjukkan bahwa kepercayaan investor atas ekosistem aset digital semakin terbentuk.

Sebagai catatan, posisi Bybit yang saat ini menduduki peringkat dua untuk crypto exchange dengan volume perdagangan terbesar versi CoinGecko juga bisa merefleksikan pandangan investor secara umum pada kripto.

Terlepas dari hal itu, Bybit juga terus memperluas ekspansinya dengan membuka akses perdagangan untuk investor di Cina. Hal ini terlihat dari daftar wilayah yang dibatasi oleh perusahaan, di mana Cina tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *