Fetch.AI (FET) Naik 20% usai Injective (INJ) Isyaratkan Kolaborasi


Fetch.AI (FET) telah membukukan lonjakan harga nyaris 20% dalam 24 jam terakhir. Ini datang menyusul cuitan dari Injective yang beri isyarat soal peluang kolaborasi.

Lonjakan ini datang di tengah lonjakan popularitas token-token artificial intelligence (AI). Bahkan, ketika pasar kripto sedang mengukir penurunan tajam secara keseluruhan.

Apa Katalis Lonjakan Harga FET?

Kemarin (24/6), Injective mencuitkan bahwa mereka sedang “menyeduh” sesuatu bersama Fetch.AI. Mereka juga mengunggah gambar logo kedua perusahaan yang terhubung oleh garis bergelombang dinamis, yang mengisyaratkan aliran energi atau data di antara keduanya. Komunitas kripto menganggap gambar ini sebagai sinyal akan adanya kolaborasi antara kedua proyek ini. Hanya saja, belum ada detail lebih lanjut soal potensi sinergi ini pada saat publikasi.

Walau masih samar, cuitan ini faktanya berhasil memantik spekulasi di kalangan komunitas kripto. Bahkan, harga FET terdongkrak naik dari US$1,42 ke US$1,70. Adapun pada saat publikasi, FET tengah berkisar di harga US$1,66.

Kinerja Harga FET | Sumber: RedaksiNusa

Analis kripto pseudonim, Posty, berbagi wawasannya mengenai aksi harga FET saat ini. Sang analis mencurahkan optimismenya. Sebab, muncul tanda-tanda grafik yang menjanjikan. Salah satunya yakni pembentukan lower high (LH).

“[FET] Saat ini menghadapi resistance lokal di US$1,70. Dari sini ke US$1,95, ini zona yang agak jelek tapi ini permulaan. [Saya] Tertarik pada long di atas US$1,95 (tergantung bagaimana BTC terlihat pada saat itu),” catatnya.

Selain FET, token AI lainnya, seperti SingularityNET (AGIX), juga melejit selama seminggu terakhir. Dalam 7 hari terakhir, AGIX tercatat naik 38,4% dan sekarang diperdagangkan seharga US$2,95.

Perkembangan ini penting, mengingat pasar kripto secara keseluruhan menukik selama periode yang sama. Contoh nyatanya, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), dua aset kripto terkemuka, masing-masing turun sedalam 7% dan 2,2% selama periode yang sama.

Selain itu, Nvidia, pemain kunci di bidang AI, juga turun tajam dalam hal kapitalisasi pasar (market cap). Harga saham Nvidia (NVDA) anjlok 11,16% selama 5 hari perdagangan terakhir. Umumnya, kinerja Nvidia secara signifikan memengaruhi pergerakan token AI.

Selain potensi kolaborasi dengan Injective, Fetch.AI juga menantikan merger token ASI dengan AGIX dan Ocean Protocol (OCEAN). Dalam pernyataan baru-baru ini, Artificial Superintelligence Alliance (ASI) mengonfirmasi bahwa mereka akan menunda merger hingga 15 Juli 2024.

Adapun tahap persiapan untuk merger token, yang melibatkan integrasi dan koordinasi yang kompleks dengan crypto exchange, validator, dan kolaborator ekosistem, butuh perencanaan yang cermat. Oleh karena itu, aliansi menganggap penundaan tersebut sebagai keputusan strategis guna menjaga akurasi dan efisiensi dalam proses merger.

Meskipun demikian, token FET, AGIX, dan OCEAN masih diperdagangkan secara independen. Jadi, tidak perlu adanya tindakan segera dari holder token. Adapun tujuan merger sendiri yakni guna meningkatkan fungsionalitas serta use case. Sejauh ini, segala sesuatunya berjalan sesuai rencana. Baru nantinya, selepas merampungkan integrasi yang diperlukan, masing-masing token akan digabungkan menjadi token ASI baru.

Bagaimana pendapat Anda tentang lonjakan harga FET usai cuitan Injective ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *