Sekarang Saat yang Tepat untuk Koleksi Bitcoin



Pergerakan sang jawara kripto, Bitcoin (BTC), saat ini tengah memasuki masa konsolidasi. Dalam 30 hari terakhir, harga BTC terpantau sudah tertekan 10,8% ke level US$60.605,51. Namun, ahli kripto yang juga merupakan pendiri platform belajarbitcoin.com, Angga Andinata, menilai fase yang terjadi saat ini merupakan kondisi terbaik untuk terus mengoleksi Bitcoin.

Dalam diskusi dengan RedaksiNusa, Angga menjelaskan bahwa pergerakan Bitcoin saat ini merupakan bagian dari fase konsolidasi, imbas dari Bitcoin halving. Menurutnya, tahapan konsolidasi akan memakan waktu sekitar 150 hingga 160 hari, atau sekitar empat bulan.

“Saat ini, kita baru berada di bulan kedua, jadi masih dalam batas wajar. Kita sudah mengalami kenaikan awal sebelum halving, antara Januari sampai saat halving, dengan kenaikan sekitar 70% secara year-to-date (YTD), yang sudah sangat baik. Banyak orang berharap harga akan langsung naik setelah halving, namun sebenarnya halving bukanlah peristiwa yang langsung memicu kenaikan harga,” jelas Angga.

Meskipun demikian, aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar itu masih menjadi pilihan investasi menarik dibandingkan dengan aset lain seperti real estate maupun indeks S&P 500 dan aset tradisional lainnya. Oleh karena itu, situasi seperti ini, menurut Angga, bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengedepankan strategi dollar cost averaging (DCA) guna terus mengoleksi Bitcoin.

Waspadai Efek Donald Trump

Di samping itu, secara global, harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh masuknya kelas aset baru tersebut ke dalam ruang politik. Seperti diketahui, beberapa tokoh dunia seperti Donald Trump dan kandidat legislatif lain di Amerika Serikat (AS) memberikan janji manis tentang kripto.

Angga menilai, narasi Trump yang pro-Bitcoin tidak menjamin bahwa sikapnya bakal tetap bullish saat menjabat nanti.

“Trump menggunakan strategi ini untuk mendapatkan suara, namun di sisi lain, dia juga tengah menghadapi masalah hukum yang menciptakan ketidakpastian di pasar. Jika akhirnya Trump dipenjara dan tidak bisa mencalonkan diri, pasar Bitcoin mungkin akan mengalami penurunan drastis. Oleh karena itu, saat ini pasar masih ragu menunggu bagaimana hasil peradilan Trump,” imbuh Angga.

Untuk diketahui, mantan presiden AS itu saat ini tengah menghadapi beberapa kasus pidana. Laporan BBC menyebutkan dia dinyatakan bersalah karena memalsukan catatan bisnis sehubungan dengan pembayaran uang tutup mulut kepada aktris film dewasa, Stormy Daniels.

Selain itu, Trump juga masih harus menghadapi tiga kasus pidana yang belum diadili serta kasus perdata yang berkaitan dengan kerajaan bisnis yang berhasil membesarkan namanya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *